Selasa, 01 Februari 2011

Nabi Ayyub as


AYYUB adalah salah satu cucu Nabi Ishaq, putra Nabi Ibrahim. Ia kaya, tidak sombong, selalu berbuat baik, pemurah serta suka membantu, saleh, dan taat beribadah kepada Allah Swt. Ia dikenal sebagai nabi yang bertakwa dan sabar menghadapi berbagai cobaan. Suatu saat, harta bendanya lenyap, anaknya meninggal, dan ia sendiri sakit parah. Semua ujian itu ia terima dengan lapang dada dan sabar. Bahkan cinta dan imannya kepada Allah Swt. semakin meningkat. Cobaan itu datang atas permintaan setan kepada Tuhan karena setan menyangsikan ketaatan Ayub. Menurut setan, Ayub beriman kepada Allah Swt. hanya karena ingin mempertahankan hartanya. Kisah ini disebutkan dalam empat surah Al- Qur'an. Salah satu berbunyi: 
"Dan ingatlah akan hamba Kami, Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: 'Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan" (Q.38:41).
HARTAWAN SALEH 
Ayub memiliki harta berlimpah: ribuan ternak, ladang luas, tanaman siap panen, dan perhiasan bertumpuk. Semua harta itu semakin mendekatkan Ayub kepada Allah Swt. Ia beramal saleh dan menyedekahkan harta kekayaannya. Melihat kekayaan dan kebaikan Ayub itu, setan mencurigai motif keimanan Ayub yang taat kepada Allah Swt. karena ingin mempertahankan hartanya. Karena itu setan meminta kepada Tuhan agar diizinkan memusnahkan harta itu dan menjadikannya orang miskin. Tetapi rupanya Ayub tetap saleh walaupun setan berhasil menghancurkan seluruh harta kekayaan Ayub. 
KETABAHAN YANG TERUJI 
Walaupun hartanya musnah, Ayub tetap beribadah dan bersabar. Karena itu, setan mencari jalan lain untuk menggoyahkan iman Ayub. Setan membinasakan keturunan, keluarga, dan rumah Ayub. Setan merobohkan tempat hunian anak- anak Ayub dan para pembantunya. Mereka mati tertimbun reruntuhan. Namun Ayub tetap tabah, tidak mengeluh, dan berzikir kepada Allah Swt. memohon perlindungan- Nya. 
RAHMAH 
Setelah berbagai cobaan menimpa suaminya, ketegaran istri Ayub, Rahmah, mulai goyah. Ia mengeluh atas penderitaannya. Ayub mengingatkan istrinya, bahwa dirinya telah digoda setan. Ia mengajak istrinya untuk berpikir jernih dan menerima seluruh cobaan itu dengan penuh kesabaran. 
SAKIT PARAH 
Sekali lagi setan mencobai Ayub. Setan mengganggu kesehatan Ayub dengan penyakit. Setan yakin, bila Ayub sakit dan fisiknya menjadi lemah, maka ia akan malas beribadah dan melupakan Tuhan. Ayub akhirnya diserang penyakit kulit yang parah. Karena itu, ia mengasingkan diri dan hanya ditemani istrinya, Rahmah. 
BASYAR 
Setelah lulus dari cobaan, Ayub dan istrinya kembali hidup normal. Mereka dikaruniai beberapa anak yang beriman. Salah satu putranya yang bernama Basyar terpilih meneruskan dakwah ayahnya. Dalam Al-Qur'an dua kali disebutkan nama Zulkifli (Q.21:8538:48), yang diangkat menjadi nabi dan rasul. Itu tidak lain adalah Basyar sendiri. 
LULUS DARI COBAAN 
Cobaan beruntun itu rupanya tidak menggoyahkan keimanan Ayub. Ia begitu sabar. Dalam penderitaan itu, Ayub sering mengingat-Nya. Allah Swt. pun akhirnya mengabulkan doa permohonannya untuk kesembuhan. Setelah sembuh, Ayub melaksanakan nazarnya, yaitu memukul (dengan seikat rumput) istrinya yang tidak sabar menerima cobaan (Q.38:44).
(sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar - no.1) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar